Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah petty cash. Ya, dana kecil yang digunakan untuk keperluan bisnis sehari-hari memang sudah menjadi hal yang lumrah di banyak perusahaan. Namun, tahukah Anda bahwa petty cash sebenarnya termasuk dalam kategori apa?
Definisi Petty Cash
Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita ulas dulu definisi dari petty cash. Petty cash adalah dana kecil yang disediakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bisnis sehari-hari seperti pembelian pulpen, kertas, atau keperluan kantor lainnya. Dana ini biasanya dikelola oleh seorang petugas keuangan atau administrasi.
Petty Cash Sebagai Aktiva Lancar
Berdasarkan klasifikasi akuntansi, petty cash sebenarnya termasuk dalam kategori aktiva lancar. Aktiva lancar sendiri adalah aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari satu tahun. Oleh karena itu, meskipun petty cash tidak terlalu besar nilainya, perusahaan tetap harus mencatatnya dalam laporan keuangan.
Manfaat Mencatat Petty Cash
Mencatat petty cash memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Mudah dalam melakukan audit keuangan
- Menghindari kesalahan pencatatan
- Memudahkan dalam mengontrol pengeluaran
Cara Mencatat Petty Cash
Untuk mencatat petty cash, perusahaan dapat menggunakan metode imprest. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menetapkan jumlah dana yang dianggarkan untuk petty cash setiap bulannya. Jumlah tersebut harus disetor ke dalam rekening petty cash dan dicatat dalam buku kas kecil. Setiap kali ada pengeluaran petty cash, petugas keuangan harus mencatatnya dalam buku kas kecil dan menyertakan bukti pengeluaran sebagai lampiran.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa petty cash memang termasuk dalam kategori aktiva lancar. Oleh karena itu, perusahaan harus mencatatnya dalam laporan keuangan dan mengelolanya dengan baik untuk menghindari kesalahan pencatatan dan pengeluaran yang tidak terkontrol.