Berikut Yang Bukan Merupakan Prinsip Preservasi Arsip Adalah

Berikut yang Bukan Merupakan Prinsip Preservasi Arsip adalah Preservasi arsip adalah proses penting dalam menjaga keutuhan dan keberlangsungan informasi dan dokumen penting untuk jangka waktu yang panjang. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam preservasi arsip, namun tidak semua prinsip yang sering dikaitkan dengan preservasi arsip benar-benar merupakan prinsip yang harus diterapkan. Berikut adalah beberapa hal yang sebenarnya bukan merupakan prinsip preservasi arsip:

1. Menyimpan arsip di tempat yang aman sudah cukup

Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi adalah menganggap bahwa hanya dengan menyimpan arsip di tempat yang aman, maka arsip tersebut akan terjaga dengan baik. Namun, penyimpanan arsip di tempat yang aman hanya merupakan salah satu bagian dari proses preservasi arsip. Selain itu, masih banyak prinsip dan aspek lain yang perlu diperhatikan, seperti pemilihan media penyimpanan yang tepat, pengaturan lingkungan penyimpanan yang baik, dan pengawasan dan pemeliharaan secara teratur.

2. Cukup dengan melakukan backup sekali-sekali

Backup memang merupakan salah satu langkah penting dalam proses preservasi arsip, namun tidak cukup hanya melakukan backup sekali-sekali. Backup harus dilakukan secara rutin dan berkala, terutama untuk dokumen-dokumen yang terus mengalami perubahan. Selain itu, harus dipastikan bahwa backup tersebut disimpan di tempat yang aman dan terlindungi dari risiko kehilangan atau kerusakan.

3. Tidak perlu memikirkan metadata

Metadata merupakan informasi penting mengenai dokumen atau arsip, seperti tanggal pembuatan, pembuat, atau deskripsi isi arsip. Metadata tidak kalah pentingnya dengan isi dokumen atau arsip itu sendiri, karena metadata dapat membantu memperjelas konteks dan arti dokumen atau arsip tersebut. Oleh karena itu, memikirkan metadata juga merupakan salah satu prinsip preservasi arsip yang harus diperhatikan.

4. Hanya memikirkan arsip fisik

Preservasi arsip tidak hanya berkaitan dengan arsip fisik, seperti dokumen kertas atau media penyimpanan fisik lainnya. Arsip digital juga harus diperhatikan dalam proses preservasi arsip, karena arsip digital juga rentan terhadap risiko kehilangan atau kerusakan. Oleh karena itu, preservasi arsip harus mencakup kedua jenis arsip tersebut.

5. Hanya melibatkan satu orang atau satu tim

Preservasi arsip bukanlah tanggung jawab satu orang atau satu tim saja, melainkan tanggung jawab seluruh organisasi atau institusi yang memiliki arsip atau dokumen penting. Semua pihak harus memahami pentingnya preservasi arsip dan terlibat dalam proses tersebut, mulai dari pengelola arsip hingga pengguna arsip.

6. Tidak perlu memikirkan masa depan

Preservasi arsip bukanlah tugas yang hanya berkaitan dengan masa kini, melainkan juga berkaitan dengan masa depan. Arsip atau dokumen yang disimpan harus dapat bertahan dan terjaga keberlangsungannya dalam jangka waktu yang panjang, bahkan mungkin hingga puluhan atau ratusan tahun ke depan. Oleh karena itu, preservasi arsip harus mempertimbangkan masa depan dan mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan arsip atau dokumen tersebut.

7. Tidak perlu melibatkan ahli atau spesialis

Preservasi arsip bukanlah tugas yang dapat dilakukan oleh siapa saja, melainkan memerlukan keahlian dan pengetahuan khusus dalam bidang tersebut. Oleh karena itu, melibatkan ahli atau spesialis dalam proses preservasi arsip dapat membantu memastikan bahwa proses tersebut dilakukan dengan benar dan efektif. Ahli atau spesialis dapat memberikan saran dan rekomendasi mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga keberlangsungan arsip atau dokumen tersebut.